Jumat, 13 Juni 2025

Suku Minahasa

 https://naming.id/2022/04/20/suku-minahasa/4/

 

 

 

Masakan khas

Masakan khas Minahasa lebih dikenal dengan sebutan Masakan Manado. Pada umumnya hidangan dari Minahasa adalah hidangan yang pedas karena memakai cabai yang banyak. Terdapat juga beberapa hidangan yang menggunakan daging dari hewan yang tidak biasanya dimakan. Selain itu hidangan kue-kue dari Minahasa menerima pengaruh dari hidangan Eropa. Masakan-masakan yang populer adalah tinutuan (juga dikenal sebagai bubur manado) yang berisi campuran berbagai macam sayuran tanpa mengandung daging, brenebon yang berupa sup dengan isi kacang merah, sayuran, dan daging babi atau daging sapi, tinorangsak berupa hidangan daging hangat dan pedas, dan masakan yang menggunakan bumbu pedas bernama woku. Banyak hidangan juga menggunakan daging cakalang fufu dari ikan cakalang yang dibumbu dan diasap. Hidangan-hidangan ini termasuk cakalang goreng, cakalang santan, dan mi cakalang. Masakan yang tidak pedas juga ada, tapi masakan-masakan inipun bisa secara terpisah dicampur dengan bumbu-bumbu pedas seperti dabu-dabu dan rica-rica. Adapun hidangan yang menggunakan daging hewan eksotis termasuk yang menggunakan daging kelelawar (paniki), daging anjing, dan daging tikus. Salah satu contoh kue dari Minahasa adalah klappertaart yaitu kue yang terbuat dari kelapa.

Orang Minahasa dan kiprahnya

Pejuang-pejuang kemerdekaan

Salah satu orang Minahasa yang dikenal secara nasional di Indonesia adalah Gerungan Saul Samuel Jacob (Sam) Ratulangi. Pahlawan Nasional Indonesia dan peraih gelar doktor dari Universitas Zurich ikut andil dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Sebelum Indonesia merdeka, ia memperjuangkan konsep nasionalisme Indonesia. Ratulangi termasuk dalam keanggotaan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) dan diangkat menjadi gubernur pertama Provinsi Sulawesi. Dua pahlawan nasional asal Minahasa lainnya yang bermarga Maramis adalah Maria Walanda Maramis beserta keponakannya Alexander Andries Maramis (A. A.) Maramis. Maria berjuang untuk mengembangkan keadaan wanita pada awal abad ke-20 di antaranya dengan mendirikan Percintaan Ibu Kepada Anak Temurunannya (PIKAT). Sedangkan Alex ikutserta dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia sebagai anggota Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan kemudian menjadi Menteri Keuangan serta duta besar Indonesia di beberapa negara.

Pahlawan nasional asal Minahasa lainnya yang juga ikutserta dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia adalah Bernard Wilhelm (B. W.) Lapian yang terlibat dalam Peristiwa Merah Putih di Manado pada tahun 1946, tokoh geologi Arie Frederik Lasut yang dibunuh oleh tentara Belanda pada tahun 1949, Robert Wolter Mongisidi yang berjuang di Sulawesi Selatan dan juga dibunuh oleh Belanda, dan Lambertus Nicodemus (Babe) Palar yang memperjuangkan kedaulatan Indonesia di Perserikatan Bangsa-Bangsa. Pierre Tendean adalah Pahlawan Revolusi Indonesia yang terbunuh dalam peristiwa Gerakan 30 September.

Kakak beradik Alex Mendur dan Frans Mendur, dan kakak beradik Justus Umbas dan Frans “Nyong” Umbas, dan juga Alex Mamusung, Oscar Ganda, dan Malvin Jacob adalah pemuda-pemuda Minahasa yang tergabung dalam Kebaktian Rakyat Indonesia Sulawesi (KRIS). Merekalah yang mendirikan Indonesia Press Photo Service (IPPHOS) pada tahun 1946 yang merekam saat-saat berharga terkait perjuangan kemerdekaan Indonesia. Yang paling berharga dari semuanya adalah foto-foto upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 yang diambil oleh Frans Mendur.

Terdapat juga orang Minahasa yang turut serta dalam perjuangan militer untuk kemerdekaan. Di antaranya Alex Evert Kawilarang yang menjadi Panglima Tentara Territorium di Sumatra Utara (sekarang Kodam I/Bukit Barisan), Jawa Barat (sekarang Kodam III/Siliwangi), dan Sulawesi Selatan (sekarang Kodam XIV/Hasanuddin). Selain Kawilarang, orang-orang Minahasa yang berada di Jawa dan ikut serta dalam pergolakan kemerdekaan di antaranya Adolf Gustaaf Lembong yang sempat berperang gerilya melawan Jepang di Filipina, Elias Daniel (Daan) Mogot yang adalah salah satu pendiri Akademi Militer Tangerang yang gugur dalam Pertempuran Lengkong, Herman Nicolas Ventje Sumual yang menjadi salah satu pemimpin sektor penyerangan dalam Serangan Umum 1 Maret 1949, dan Jacob Frederick “Joop” Warouw yang terlibat Pertempuran Surabaya.

Militer

Ada dua orang Minahasa yang pernah menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Laut yaitu Rudolf Kasenda dan Bernard Kent Sondakh. Johny Lumintang sempat menjabat sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (KOSTRAD) dan Arie Jeffry Kumaat sebagai Kepala Badan Koordinasi Intelijen Negara (Bakin). Perwira-perwira TNI lainnya termasuk Willy Ghayus Alexander Lasut, Evert Ernest (E. E.) Mangindaan, Gustaf Hendrik Mantik, Cornelis John (C. J.) Rantung, Frits Johannes (Broer) Tumbelaka, dan Hein Victor Worang yang kesemuanya juga pernah menjabat sebagai Gubernur Sulawesi Utara.

Pemerintahan

Selain A. A. Maramis, beberapa orang Minahasa lainnya juga pernah menjabat sebagai menteri nasional di antaranya Freddy Jaques (F. J.) Inkiriwang sebagai Menteri Perindustrian, Frits Laoh sebagai Menteri Perhubungan, Herling Laoh sebagai Menteri Pekerjaan Umum dan Menteri Perhubungan, Gustaaf Adolf (G. A.) Maengkom sebagai Menteri Kehakiman, Evert Ernest (E. E.) Mangindaan sebagai Menteri Perhubungan, Arnold Mononutu sebagai Menteri Penerangan, Wilhelm Johannis Rumambi juga sebagai Menteri Penerangan, dan Theo Leo Sambuaga sebagai Menteri Perumahan Rakyat dan Permukiman.

Perempuan-perempuan pelopor

Beberapa wanita asal Minahasa (atau Wewene Minahasa) telah menjadi pelopor dalam berbagai bidang. Marie Thomas adalah wanita pertama yang lulus dari School tot Opleiding van Indische Artsen (STOVIA atau Sekolah Pendidikan Dokter Hindia). Selain Maria, Anna Warouw juga adalah lulusan STOVIA, tepatnya lulusan wanita kedua. Sedangkan di jajaran Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), Jeanne Mandagi adalah wanita pertama yang diangkat sebagai jenderal. Selain itu, Augustine Magdalena Waworuntu adalah salah satu wanita pertama di Indonesia yang menjabat sebagai wali kota. Ia menjadi Wali Kota Manado pada tahun 1950.

Seni dan olah raga

Beberapa seniman terkenal dari Minahasa termasuk penyanyi Once Mekel, Pance Pondaag, dan Maya Rumantir, dan pemeran Lidya Kandou, Rima Melati, dan Anna Tairas. Juga terdapat sutradara Frank Rorimpandey dan Wim Umboh. Di arena olah raga, khususnya bulutangkis, terdapat beberapa orang Minahasa yang berprestasi mewakili Indonesia di ajang bulutangkis dunia yaitu Flandy Limpele, Liliyana Natsir, Greysia Polii, dan Rosiana Tendean. Di olah raga sepak bola, skuat tim nasional sepak bola Indonesia pernah diisi nama-nama pemain dari etnis Minahasa seperti Jendri Pitoy, Ferry Rotinsulu, Ronny Pasla dan Francis Wewengkang, juga Erents Alberth Mangindaan yang pernah menjadi pelatih Skuat Garuda di tahun 1966–1970.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar