Sabtu, 11 April 2009


Retreat Nasional II 30 Nov – 2 Desember
2007 di Tugu Cisarua

Tema : Proses Bukan Hasil
1. Jawaban untuk George . Jangan menyederhanakan (lebih berbahaya), ini lebih complex dari pada menggampangkan
2. Harus tenang, itu proses = latihan
Ø Apa adanya (wajar, lalu tidak perlu menyederhanakan ). Kita yang menciptakan gerak , kita yang berbuat
Ø Ada efek samping kalau kita menyederhanakan
Ø Gerakan harus full, jangan setengah-setengah/ ditarik, biarkan apa adanya
Ø
3. Jawaban Bp. Richard : dalam Tui-cu harus masuk, tidaklah masalah kalau lawan tidak jatuh;
Ø Wajar
Ø Pintu masuk, keluar
Ø Kalaupun kita jatuh berkali-kali (itu adalah proses)
Ø Harus kasih orang lain (partner) masuk, mereka susuah. Kita tidak usah malu kalau jatuh
4. Dasmal : Bagus kalau kita melakukan pukulan maju dan mundur
5. Ibu Tjen-Tjen : seperti energy spiral
6. Richard :
Ø menghindar, memukul (pemula), kaki masuk
Ø mata turun, melihat ke bawah , kasih tau lawan, bahwa kuda-kuda kita berubah
7. Guru : dalam ambilan
Ø Harus tenang, tabah, ego turun, tidak pengecut
Ø Posisi Trainer / pelatih harus siap jatuh (berarti menguasai keadaan)

Ø Semiu = tenang, tabah, adanya kematangan
Ø Topasing = berlatih cara pakai ambilan
Ø Feeling = berarti menguasai keadaan
Ø Timming = berlatih menguasai tempo

8. Buku JENJANG ANGKASA oleh SUHU
9.
Ø Tidak ada penyederhanaan
Ø
Ø Menguasai lawan / keadaan = semiu
10. Karena kita berlatih Tempokita sendiri, baru kita bisa mengambil lawan
11. Tidak ada Topasing, maka tidak ada timming dan semiu
12. Timming adalah menguasai Tempo, lalu Topasing
13. GURU :
Ø Berlatih Tui-Cu (tukar tempat)
Ø Dengan prinsip-prinsip
Ø Sewaktu diluar harus :
a) Menguasai keadaan
b) Tenang dan tabah
c) Mengetahui apa yang harus dilakukan
d) Tempo
14. Apa yang dilatih :
Ø Apa yang ada di Falsalah (Mukadimah)
Ø Maka bisa lihat lebih jelas kehidupan
Ø Berani bertindak dan bertanggung jawab
15. Bisa memakai : untuk menyambut yang didepan (terima apa adanya). Mengenai rejeki sekarang tidak dapat, semoga besok mendapat rejeki. (contoh profesi satpam besok Danru (Komandan Regu), besok Pimpinan)

· 2 Desember 2007:
1) Bp Irwan :
Ø Retreat ini tidak membahas takut, tapi bagaimana mengatasi rasa takut
Ø Murid harus berani, murid tidaklah harus takut
Ø Ketakutan adalah problem murid itu sendir, padahal ilmu nya sudah diberikan kepada murid itu sendiri
2) Bp. Dasmal: Murid keseleo, pelatih yang salah. Pelatih yang keseleo, berarti murid yang hebat
3) Bp. Dasmal : kapan dilakukan pernapasan, Guru menjawab : Kapan saja
4) Bp. Budi : 3 pernapasan, Guru : kalau mau cepat berhasil, jam tidak usah ditambah, asal berani, mau jatuh, mau berlatih, terima kesalahan, terima informasi yang lain
5) Desi : bagaimana untuk yang sudah lama tidal latihan, Guru : tiap hari 5 sampai 10 menit / hari latihan gerakan, sedangkan gerakan ada 360. Pilih saja gerakan yang gampang?
6) Untuk sabuk biru dan hitam , latihan harus dirubah, latihan jalan pendek dari atas ke hijau
7) Richard : Berharap ada perkembangan dari adanya Retreat kali ini (bagian dari Proses)
Sekian
km
Retreat Nasional I tgl 1-3 Juni 2007 di Tugu
Cisarua

Tema : “Mundur Satu Langkah Maju Delapan Penjuru “
· Jumat 1 Juni 2007 pk. 22.00 :
1. Jimmy sebagai MC
2. Bp. Darusman : membacakan tema kali ini
3. Bp. Rahmat (Dewan Keorganisasian (Ketua I)
- Retreat Nasional pernah diadakan tahun 1984
- 1990 Retreat Internasional d Amrika, Eropa
- 1997 Retreat Internasional di Indonesia
- 2000 Retreat Internasional, dihadiri 6 negara di Bali
4. Jimmy : membacakan agenda acara

· Diskusi I : AMBILAN ,Sabtu 2 Juni 2007:
Pmbicara : Bp. Tanara, Bp.Irwan, Bp. Edy Sunyoto (Bali)
1) Banyak ambilan yang masih pantatnya ditarik, ini salah
Jawaban Bp. Tanara untuk Sdr. Dadan :
Penempatan power di tangan dan kaki untuk ambilan, latihan saja terus. Ambilan berbeda dengan tui cu, karena perbedaan banyaknya latihan, antara pusat dan cabang
2) Jawaban Bp. Tanara untu Heri :
Standard ambilan harus jatuh, wajar di dalam latihan mendapati masalah. Mendapat masalah berarti bisa maju, tidak mendapat masalah berari statis/ diam
3) Jawaban Bp. Irwan ubtuk George (USA):
Pria besar mengalami masalah? Latihan saja, jangan berfikir alam bisa dikuasai, tapi hendaknya di manage. Kurangi kemarahan
4) Jawaban Bp. Tanara untuk Metrus (Bali) :
Mana yang didahului ? Jangan dipikirkan. Mengenai Timing, Feeling, harus ada yang menunjukkan untuk memberitahu mana yang salah. Yang I adalah POSISI (kaki, tangan, berdiri harus benar) supaya bisa menjatuhkan lawan.
Jawaban Guru : Yang ke 2. Kalau berani memukul, harus berani jatuh. Inilah kewajaran (kasih dan wajar) sama sama memahami kita belajar, kaitannya dengan ego, sadar bahwa kita sedang belajar
5) Jawaban Bp. Tanara terhadap Mulyadi (Binus) :
Latihan ambilan memang harus ada Pelatih
6) Jawaban Bp. Tanara terhadap Heri :
Tips ambilan ke 4 adalah harus sering latihan, kalau memakai alat bisa seperi robot, karena tidak ada Feeling, bisa berakibat semua ambilan memakai kekuatan yang sama
Bp Irwan menambahkan : Ki, posisi , adalah semuanya harus wajar. Yang dicari adalah kewajaran, harus peserta yang mengalah?
7) Jawaban Bp. Tanara untuk Pertanyaan Robi :
Tangkisan dalam ambilan bagaimana, apakah dibentur / feeling ? Harus spesifik untuk ambilan yang mana, karena arahnya nanti ke posisi
8) Jawaban Bp. Tanara untuk Jimmy : Tips ambilan ?
Posisi adalah masalah Makro, ambilan 1 adalah masalah mikro.Ilmu PGB adalah complex. Kita mampu belum tentu mengerti, Kita mengerti belum tentu Mengetahui. Karenanya dengan latihan terlihat spektrumnya, nanti kita kan tau sendiri.
Guru : Dalam diskusi ini, hendaknya diharapkan kita supaya mengerti / mengetahui, bukan mencari tips. Jalan panjang berguna untuk posisi. Dalam pelaksanaan Jalan Panjang I = kompleks (ada ambilan, posisi)
9) Jawaban untuk George : Pengalaman Dewan Guru.
Latihan, Fokus, don’t think anything. Keadilan
10) Jawaban Bp.Tanara untuk Mulyadi :
Pemanasan supaya otot tidak menegang, Latihan bebas, tapi focus
11) Jawaban Bp. Tanara untuk Pieter : Sorotan mata menunjang dalam ambilan ?
Posisi harus diutamakan. Dulu ada grup merah khus wanita difokuskan untuk ambilan dengan teknik memandang dulu, lalu senyum, baru mengambil lawan. Ini lebih tajam dan jahat.
12) Jawaban Guru terhadap Pieter :
Harus melihat kita dan lawan, dalam ambilan
13) Jawaban Guru terhadap George : Mengenai Posisi dan Feeling
Kiasan, kalau kita memasuki ruangan restaurant: Kita harus mengetahui seberapa banyak kursi yang kosong, bukan sebaliknya seberapa banyak kekuatan / banyaknya lawan (Be aware)
14) Jawaban Guru terhadap Heri : Mengajar supaya tidak takut
Menerima “gamparan, murid disuruh gulingan.
Mengapa Posisi Bukaan, tumit harus ketemu keuanya, karena supaya posisi badan menjadi tegak. Inilah yang utama dalam bukaan
Bp. Irwan : Sikap harus wajar dalam posisi ambilan

· Diskusi ke 2 : KEILMUAN Minggu 3 Juni 2007 :
Implikasi ambilan adalah :
- Menghindari serangn musuh
- kewajaran
Dihadiri Dewan Guru :
- Bp.Suharno (Jogjakarta)
- Bp. GS. Tanaluyan (Jakarta)
- Bp. Robin (Penasehat)
1) Dadan : Latihan tui-cu sampai level tinggi
Guru : Semua pasti bisa, diusahakan latihan ke Bogor
2) Bre (Mas Don) Kompas : Di cabang tidak berkembang, harus ke pusat dan adanya rasa minder
Guru : Buat cabang apabila ke Bogor, 1. jangan minder 2. Adaptasi, perkenalan, ujian mental, harus memahami orang pusat
3) George (USA) : Bagaimana menghindari kuncian
Guru : Jangan kasih tangan kita sampai terkunci oleh lawan
4) Bp. Suharno : Ada baiknya tema Retreat adalah “ Kontribusi PGB terhadap skala Nasional
5) George : Bagaimana latihan Tui-cu yang baik, untuk penguasaan energy
Guru : Banyak latihan Panjang, terserah yang mana saja
6) Bp. GS Tabaluyan : Tui-Cu perlu adanya tendangan
Guru : Kita haus mengetahui tendangan itu apa fungsinya dan bahanya. Harus mengerti dan baiknya biru keatas, karena tendangan bukan hanya untuk mececer (mengejar) lawan
7) George : Tendangan
Guru : Kalau musuh menendang terus, kasih saja jarak, ia akan kecapaian. Dalam melakukan tendangan , cukup sejauh mana kekuatan diperlukan, Kalau mau menendang baiknya jangan naik pundak kita. Tendangan di PGB hanya untuk melumpuhkan.
Bp. Irwan : Kata Alm. Suhu; kalau mau menendang, jangan kelihatan mau menendang, semuanya ada tahapan, baiknya biru keatas / mana yang sudah mampu.
Guru : Ada istilah menendang itu adalah bagaikan pintu surge sudah diatas, maksudnya, sadar keseimbangan kaki hilang satu, makanya harus siap
8) Bp. GS Tabaluyan : pukulan, ambilan baiknya harus kanan dan kiri supaya seimbang.

· Diskusi 3 :
1. - Bp. Dasmal : Bagaimana masa depan Cabang dan PGB Pusat;
- Penurunan jumlah di cabang- cabang
- Dedikasi murid
2. Bp. Suharno :
- Silat untuk Fighting
- Silat untuk seni
- Silat untuk kesehatan
3. Jimmy : mengenai dedikasi , hendaknya ditanyakan pada diri kita sendiri
4. Bp. Prayoga : Mengenai pengembangan, baiknya meminta bimbingan Dewan Organisasi . (beliau juga sebagi sekretaris IPSI di daerahnya)
5. Bp. Darusman : harus ada keberlangsungan cabang
6. Bp. Rahmat : Perlu manajemen
7. Guru :
- Perlunya saling keterkaitan antar kita
- Dana
- Dukungan totalitas
- Sedangkan kondisi sekarang, hanya mengandalkan :daya tarik pelatih,
- Dulu IPSI mendukung
- Pemerintah dulu adalah Pesilat
- Sekarang trend nya : Fitness, Outbond, dst
- Kita harus jujur (Sumpah Kita), cinta kasih,
- Kekurangan PGB adalah tidak memasukkan unsur intelektual

Sekian
km
Retreat Nasional I tgl 1-3 Juni 2007 di Tugu Cisarua
Tema : “Mundur Satu Langkah Maju Delapan Penjuru “
· Jumat 1 Juni 2007 pk. 22.00 :
1. Jimmy sebagai MC
2. Bp. Darusman : membacakan tema kali ini
3. Bp. Rahmat (Dewan Keorganisasian (Ketua I)
- Retreat Nasional pernah diadakan tahun 1984
- 1990 Retreat Internasional d Amrika, Eropa
- 1997 Retreat Internasional di Indonesia
- 2000 Retreat Internasional, dihadiri 6 negara di Bali
4. Jimmy : membacakan agenda acara

· Diskusi I : AMBILAN ,Sabtu 2 Juni 2007:
Pmbicara : Bp. Tanara, Bp.Irwan, Bp. Edy Sunyoto (Bali)
1) Banyak ambilan yang masih pantatnya ditarik, ini salah
Jawaban Bp. Tanara untuk Sdr. Dadan :
Penempatan power di tangan dan kaki untuk ambilan, latihan saja terus. Ambilan berbeda dengan tui cu, karena perbedaan banyaknya latihan, antara pusat dan cabang
2) Jawaban Bp. Tanara untu Heri :
Standard ambilan harus jatuh, wajar di dalam latihan mendapati masalah. Mendapat masalah berarti bisa maju, tidak mendapat masalah berari statis/ diam
3) Jawaban Bp. Irwan ubtuk George (USA):
Pria besar mengalami masalah? Latihan saja, jangan berfikir alam bisa dikuasai, tapi hendaknya di manage. Kurangi kemarahan
4) Jawaban Bp. Tanara untuk Metrus (Bali) :
Mana yang didahului ? Jangan dipikirkan. Mengenai Timing, Feeling, harus ada yang menunjukkan untuk memberitahu mana yang salah. Yang I adalah POSISI (kaki, tangan, berdiri harus benar) supaya bisa menjatuhkan lawan.
Jawaban Guru : Yang ke 2. Kalau berani memukul, harus berani jatuh. Inilah kewajaran (kasih dan wajar) sama sama memahami kita belajar, kaitannya dengan ego, sadar bahwa kita sedang belajar
5) Jawaban Bp. Tanara terhadap Mulyadi (Binus) :
Latihan ambilan memang harus ada Pelatih
6) Jawaban Bp. Tanara terhadap Heri :
Tips ambilan ke 4 adalah harus sering latihan, kalau memakai alat bisa seperi robot, karena tidak ada Feeling, bisa berakibat semua ambilan memakai kekuatan yang sama
Bp Irwan menambahkan : Ki, posisi , adalah semuanya harus wajar. Yang dicari adalah kewajaran, harus peserta yang mengalah?
7) Jawaban Bp. Tanara untuk Pertanyaan Robi :
Tangkisan dalam ambilan bagaimana, apakah dibentur / feeling ? Harus spesifik untuk ambilan yang mana, karena arahnya nanti ke posisi
8) Jawaban Bp. Tanara untuk Jimmy : Tips ambilan ?
Posisi adalah masalah Makro, ambilan 1 adalah masalah mikro.Ilmu PGB adalah complex. Kita mampu belum tentu mengerti, Kita mengerti belum tentu Mengetahui. Karenanya dengan latihan terlihat spektrumnya, nanti kita kan tau sendiri.
Guru : Dalam diskusi ini, hendaknya diharapkan kita supaya mengerti / mengetahui, bukan mencari tips. Jalan panjang berguna untuk posisi. Dalam pelaksanaan Jalan Panjang I = kompleks (ada ambilan, posisi)
9) Jawaban untuk George : Pengalaman Dewan Guru.
Latihan, Fokus, don’t think anything. Keadilan
10) Jawaban Bp.Tanara untuk Mulyadi :
Pemanasan supaya otot tidak menegang, Latihan bebas, tapi focus
11) Jawaban Bp. Tanara untuk Pieter : Sorotan mata menunjang dalam ambilan ?
Posisi harus diutamakan. Dulu ada grup merah khus wanita difokuskan untuk ambilan dengan teknik memandang dulu, lalu senyum, baru mengambil lawan. Ini lebih tajam dan jahat.
12) Jawaban Guru terhadap Pieter :
Harus melihat kita dan lawan, dalam ambilan
13) Jawaban Guru terhadap George : Mengenai Posisi dan Feeling
Kiasan, kalau kita memasuki ruangan restaurant: Kita harus mengetahui seberapa banyak kursi yang kosong, bukan sebaliknya seberapa banyak kekuatan / banyaknya lawan (Be aware)
14) Jawaban Guru terhadap Heri : Mengajar supaya tidak takut
Menerima “gamparan, murid disuruh gulingan.
Mengapa Posisi Bukaan, tumit harus ketemu keuanya, karena supaya posisi badan menjadi tegak. Inilah yang utama dalam bukaan
Bp. Irwan : Sikap harus wajar dalam posisi ambilan

· Diskusi ke 2 : KEILMUAN Minggu 3 Juni 2007 :
Implikasi ambilan adalah :
- Menghindari serangn musuh
- kewajaran
Dihadiri Dewan Guru :
- Bp.Suharno (Jogjakarta)
- Bp. GS. Tanaluyan (Jakarta)
- Bp. Robin (Penasehat)
1) Dadan : Latihan tui-cu sampai level tinggi
Guru : Semua pasti bisa, diusahakan latihan ke Bogor
2) Bre (Mas Don) Kompas : Di cabang tidak berkembang, harus ke pusat dan adanya rasa minder
Guru : Buat cabang apabila ke Bogor, 1. jangan minder 2. Adaptasi, perkenalan, ujian mental, harus memahami orang pusat
3) George (USA) : Bagaimana menghindari kuncian
Guru : Jangan kasih tangan kita sampai terkunci oleh lawan
4) Bp. Suharno : Ada baiknya tema Retreat adalah “ Kontribusi PGB terhadap skala Nasional
5) George : Bagaimana latihan Tui-cu yang baik, untuk penguasaan energy
Guru : Banyak latihan Panjang, terserah yang mana saja
6) Bp. GS Tabaluyan : Tui-Cu perlu adanya tendangan
Guru : Kita haus mengetahui tendangan itu apa fungsinya dan bahanya. Harus mengerti dan baiknya biru keatas, karena tendangan bukan hanya untuk mececer (mengejar) lawan
7) George : Tendangan
Guru : Kalau musuh menendang terus, kasih saja jarak, ia akan kecapaian. Dalam melakukan tendangan , cukup sejauh mana kekuatan diperlukan, Kalau mau menendang baiknya jangan naik pundak kita. Tendangan di PGB hanya untuk melumpuhkan.
Bp. Irwan : Kata Alm. Suhu; kalau mau menendang, jangan kelihatan mau menendang, semuanya ada tahapan, baiknya biru keatas / mana yang sudah mampu.
Guru : Ada istilah menendang itu adalah bagaikan pintu surge sudah diatas, maksudnya, sadar keseimbangan kaki hilang satu, makanya harus siap
8) Bp. GS Tabaluyan : pukulan, ambilan baiknya harus kanan dan kiri supaya seimbang.

· Diskusi 3 :
1. - Bp. Dasmal : Bagaimana masa depan Cabang dan PGB Pusat;
- Penurunan jumlah di cabang- cabang
- Dedikasi murid
2. Bp. Suharno :
- Silat untuk Fighting
- Silat untuk seni
- Silat untuk kesehatan
3. Jimmy : mengenai dedikasi , hendaknya ditanyakan pada diri kita sendiri
4. Bp. Prayoga : Mengenai pengembangan, baiknya meminta bimbingan Dewan Organisasi . (beliau juga sebagi sekretaris IPSI di daerahnya)
5. Bp. Darusman : harus ada keberlangsungan cabang
6. Bp. Rahmat : Perlu manajemen
7. Guru :
- Perlunya saling keterkaitan antar kita
- Dana
- Dukungan totalitas
- Sedangkan kondisi sekarang, hanya mengandalkan :daya tarik pelatih,
- Dulu IPSI mendukung
- Pemerintah dulu adalah Pesilat
- Sekarang trend nya : Fitness, Outbond, dst
- Kita harus jujur (Sumpah Kita), cinta kasih,
- Kekurangan PGB adalah tidak memasukkan unsur intelektual

Sekian
km

Summary Meeting UKT 5 April 2009 di Tugu
Cisarua :

Moderator : Bp. Darusman
Ujian Kenaikan Tingkat :
1. a. Diadakan 2 x setahun, dengan pemberitahuan 1 bulan sebelumnya
b. Pada bulan February dan Juli
1. Bulan Feb : untuk sabuk hijau sampai merah hijau lingkaran 1
2. Bulan Juli : untuk seluruh tingkatan sabuk + kegiatan camping
2. Pedoman:
a. Minimal sudah latihan 6 bulan
b. Umur minimal 7 tahun
3. Tertib Administrasi:
a. Tidak ada pendaftaran di lokasi, tidak ada ujian susulan
b. Pengurus dan pelatih membawa fomulir pendaftaran ke secretariat 3 hari sebelumnya
c. Pas ujian pendaftaran tidak diterima (kecuali Jabotabek?)
d. Pembatalan (uang tidak kembali)
4. Biaya Pelaksanaan :
4.1.Hijau sampai merah polos : Rp. 75.000,-
4.2.Merah lingkar hijau 2 sampai biru lingkar hijau 1 : Rp. 100.000,-
4.3.Biru lingkar hijau 2 sampai biru lingkar merah 2 : Rp. 200.000,-
4.4.Sabuk hitam : Rp. 300.000,-
5. Tata Tertib :
a. Telat lebih dari 15 menit = gugur
c. Pelatih tidak hadir, tapi muridnya datang ujian = gugur
6. Patokan nilai dan Kelulusan:
a. Nilai A hanya untuk Pelatih (dari Guru)
b. D (ada 3)tidak lulus
c. Tidak ada lulus percobaan
7. Perkemahan dan pelantikan
a. Lokasi pelantikan pusat menerima usul dari cabang
b. Diadakan setelah UKT di bulan Juli
8. Team Pelaksana UKT :
a. Saksi (salah 1 dari Dewan Guru dan sesepuh)
b. Koordinator Pelatih 2 orang
c. 1 Pengawas Koordinator
d. Penilai
e. Penguji
f. Pengawas Lapangan
g. Petugas Lapangan
h. Team pelaksana

9. Materi Ujian:
=====================================================================================Usulan / saran-saran:
· Ada ujian khusus (untuk biru keatas) di hari khusus
· Bp. Harno : biaya untuk camping bisa jadi mahal, dilakukan camping di tugu saa
· Usul ujian khusus : ada hari khusus, ada camping khusus
· Bp. Yongki : spiritual dan mental ditambah
· Bp. Dasmal : Ada anggapan ujian sabuk biru keatas adalah berat, padahal kadarnya sudah dikurangi. Solusi untuk pengkaderan
· Bp. Irwan : Ujian biru keatas ada ujian mental 1 minggu ke bogor menginap untuk sosialisasi dengan komunitas
· Christine : Tanya untuk biru / hitam keatas tugasnya apa / harapan Pusat apa?
· Bp. Taba : Ujian biru keatas latihan wajib 1 atau 2 minggu sekali ke Bogor
· Bp. Robin : Kalau ada penundaan UKT dari pusat, harus ada penggantian hari secepatnya (1 minggu kemudian misalnya). Formulir pendaftaran harus ada rekomendasi dari Pelatih dan ada Pedoman
Tertib administrasi : ada absensi, KTA, Pakaian ada lambing IPSI, celana bawah ada ikat tali,dsb
· Bp. Amir : adanya kenaikan pembayaran Ujian
· Bp. Irwan : Biaya ujian jangan dikaitkan dengan lain-lain, hanya focus pada administrasi saja.
· Bp. Robin : Peserta lah yang harus hadir 15 menit sebelum ujuan dimulai
Seragam sesuai AD da ART : di sabuk hijau sampai merah ada lambang IPSI, sabuk merah lingkaran 1 lambang IPSI hilang. Untu final mengenai penggunaan lambing IPSI nanti dijawab organisasi / Guru
· Guru : untuk para Pelatih harus koreksi bukaan dan tutupan
Coba kita membayangkan / mimpi , jikalau kita mempunyai Perguruan Silat, mimpi apa berkenaan dengan Team Pelaksana UKT
Materi Ujian yang dinilai khusus, hanya berdasarkan standarisasi : hihau, oranye, merah polos
Ujian Teori :
- Untuk ujian sabuk biru keatas
- Untuk mengikuti ujian khusus, harus rekomendasi dari MTP
- Untuk ujian khusus, Panitia akan kasih Form isian (didalamnya : nama, sabuk, Jalan panjang, Pelatih pertama, dll,
- Anggota cabang Luar Negri
· 16 April 2009 akan ada worshop di Bogor pk. 15.00. Sekian

Jumat, 10 April 2009


Materi yang didapat pada laitihan 5
April 2009 di Tugu Cisarua :

NB : Mohon maaf, dikarenakan :
· Penamaan gerakan bukan dari standard, tapi dari penulis, hanya untuk mengingat gerakan
· Foto-foto tidak disertakan, karena adanya Regulasi.

1. Tangkis sikut cakar macan pukul (besi enteng) :
2. Tangkis atas pisau tebang tangan tebang leher :
3. Tangkis pukul Tebang :
4. Sam hia hoan ciang pukul
5. Tangkisan tendang sisi luar :
6. Tepis tendangan, mengejar ke depan mendorong musuh(macan mengejar mangsa)
7. Tangkisan macan
8. Tangkis sikut samping maju:
9. Tangkis atas bawah macan, mengejar lawan dengan cakar macan
10. Gerakan no. 9 + ambilan lengan;
11. Gerakan No. 9 + tekan pundak lawan ke bawah (jatuhkan)
12. Membongkar blok lawan dengan berputar tangan masuk dan mendorong lawan
13. Tangkis, dorong lawan atas bawah dengan maju (tangan yang bawah yang nekan)
14. Tangkis sikut atas bawa ke bawah dorong :

Kombinasi :
Gerakan 18 + dorong sikut samping masuk dorong
Masuk sikut samping ke 2, dorong

15. Tangkis bawa tangan ke bawah, sikut samping (dorong sikut samping maju berkali2)
16. Tangkis putar badan tebang :
17. Tepis pukulan kepret bangau (ambil tengkuk lawan & jatuhkan)

Kombinasi :
· Gerakan 17 + sambut tendangan dengkul
· Gerakan 17 + tendangan tumit kaki belakang:
· Gerakan 17 + kombinasi 2 serangan dari depan disambut dengan tendangan dengkul tendang depan :

18. Tangkis putar badan sikut dorong 1 tangan :
· Kombinasi :
Jika lawan merangkul, kita mengglayut dorong
19. Tangkis putar badan sikut tebang sambut tendangan :

Selesai
km