Retreat Nasional I tgl 1-3 Juni 2007 di Tugu
Cisarua

Tema : “Mundur Satu Langkah Maju Delapan Penjuru “
· Jumat 1 Juni 2007 pk. 22.00 :
1. Jimmy sebagai MC
2. Bp. Darusman : membacakan tema kali ini
3. Bp. Rahmat (Dewan Keorganisasian (Ketua I)
- Retreat Nasional pernah diadakan tahun 1984
- 1990 Retreat Internasional d Amrika, Eropa
- 1997 Retreat Internasional di Indonesia
- 2000 Retreat Internasional, dihadiri 6 negara di Bali
4. Jimmy : membacakan agenda acara

· Diskusi I : AMBILAN ,Sabtu 2 Juni 2007:
Pmbicara : Bp. Tanara, Bp.Irwan, Bp. Edy Sunyoto (Bali)
1) Banyak ambilan yang masih pantatnya ditarik, ini salah
Jawaban Bp. Tanara untuk Sdr. Dadan :
Penempatan power di tangan dan kaki untuk ambilan, latihan saja terus. Ambilan berbeda dengan tui cu, karena perbedaan banyaknya latihan, antara pusat dan cabang
2) Jawaban Bp. Tanara untu Heri :
Standard ambilan harus jatuh, wajar di dalam latihan mendapati masalah. Mendapat masalah berarti bisa maju, tidak mendapat masalah berari statis/ diam
3) Jawaban Bp. Irwan ubtuk George (USA):
Pria besar mengalami masalah? Latihan saja, jangan berfikir alam bisa dikuasai, tapi hendaknya di manage. Kurangi kemarahan
4) Jawaban Bp. Tanara untuk Metrus (Bali) :
Mana yang didahului ? Jangan dipikirkan. Mengenai Timing, Feeling, harus ada yang menunjukkan untuk memberitahu mana yang salah. Yang I adalah POSISI (kaki, tangan, berdiri harus benar) supaya bisa menjatuhkan lawan.
Jawaban Guru : Yang ke 2. Kalau berani memukul, harus berani jatuh. Inilah kewajaran (kasih dan wajar) sama sama memahami kita belajar, kaitannya dengan ego, sadar bahwa kita sedang belajar
5) Jawaban Bp. Tanara terhadap Mulyadi (Binus) :
Latihan ambilan memang harus ada Pelatih
6) Jawaban Bp. Tanara terhadap Heri :
Tips ambilan ke 4 adalah harus sering latihan, kalau memakai alat bisa seperi robot, karena tidak ada Feeling, bisa berakibat semua ambilan memakai kekuatan yang sama
Bp Irwan menambahkan : Ki, posisi , adalah semuanya harus wajar. Yang dicari adalah kewajaran, harus peserta yang mengalah?
7) Jawaban Bp. Tanara untuk Pertanyaan Robi :
Tangkisan dalam ambilan bagaimana, apakah dibentur / feeling ? Harus spesifik untuk ambilan yang mana, karena arahnya nanti ke posisi
8) Jawaban Bp. Tanara untuk Jimmy : Tips ambilan ?
Posisi adalah masalah Makro, ambilan 1 adalah masalah mikro.Ilmu PGB adalah complex. Kita mampu belum tentu mengerti, Kita mengerti belum tentu Mengetahui. Karenanya dengan latihan terlihat spektrumnya, nanti kita kan tau sendiri.
Guru : Dalam diskusi ini, hendaknya diharapkan kita supaya mengerti / mengetahui, bukan mencari tips. Jalan panjang berguna untuk posisi. Dalam pelaksanaan Jalan Panjang I = kompleks (ada ambilan, posisi)
9) Jawaban untuk George : Pengalaman Dewan Guru.
Latihan, Fokus, don’t think anything. Keadilan
10) Jawaban Bp.Tanara untuk Mulyadi :
Pemanasan supaya otot tidak menegang, Latihan bebas, tapi focus
11) Jawaban Bp. Tanara untuk Pieter : Sorotan mata menunjang dalam ambilan ?
Posisi harus diutamakan. Dulu ada grup merah khus wanita difokuskan untuk ambilan dengan teknik memandang dulu, lalu senyum, baru mengambil lawan. Ini lebih tajam dan jahat.
12) Jawaban Guru terhadap Pieter :
Harus melihat kita dan lawan, dalam ambilan
13) Jawaban Guru terhadap George : Mengenai Posisi dan Feeling
Kiasan, kalau kita memasuki ruangan restaurant: Kita harus mengetahui seberapa banyak kursi yang kosong, bukan sebaliknya seberapa banyak kekuatan / banyaknya lawan (Be aware)
14) Jawaban Guru terhadap Heri : Mengajar supaya tidak takut
Menerima “gamparan, murid disuruh gulingan.
Mengapa Posisi Bukaan, tumit harus ketemu keuanya, karena supaya posisi badan menjadi tegak. Inilah yang utama dalam bukaan
Bp. Irwan : Sikap harus wajar dalam posisi ambilan

· Diskusi ke 2 : KEILMUAN Minggu 3 Juni 2007 :
Implikasi ambilan adalah :
- Menghindari serangn musuh
- kewajaran
Dihadiri Dewan Guru :
- Bp.Suharno (Jogjakarta)
- Bp. GS. Tanaluyan (Jakarta)
- Bp. Robin (Penasehat)
1) Dadan : Latihan tui-cu sampai level tinggi
Guru : Semua pasti bisa, diusahakan latihan ke Bogor
2) Bre (Mas Don) Kompas : Di cabang tidak berkembang, harus ke pusat dan adanya rasa minder
Guru : Buat cabang apabila ke Bogor, 1. jangan minder 2. Adaptasi, perkenalan, ujian mental, harus memahami orang pusat
3) George (USA) : Bagaimana menghindari kuncian
Guru : Jangan kasih tangan kita sampai terkunci oleh lawan
4) Bp. Suharno : Ada baiknya tema Retreat adalah “ Kontribusi PGB terhadap skala Nasional
5) George : Bagaimana latihan Tui-cu yang baik, untuk penguasaan energy
Guru : Banyak latihan Panjang, terserah yang mana saja
6) Bp. GS Tabaluyan : Tui-Cu perlu adanya tendangan
Guru : Kita haus mengetahui tendangan itu apa fungsinya dan bahanya. Harus mengerti dan baiknya biru keatas, karena tendangan bukan hanya untuk mececer (mengejar) lawan
7) George : Tendangan
Guru : Kalau musuh menendang terus, kasih saja jarak, ia akan kecapaian. Dalam melakukan tendangan , cukup sejauh mana kekuatan diperlukan, Kalau mau menendang baiknya jangan naik pundak kita. Tendangan di PGB hanya untuk melumpuhkan.
Bp. Irwan : Kata Alm. Suhu; kalau mau menendang, jangan kelihatan mau menendang, semuanya ada tahapan, baiknya biru keatas / mana yang sudah mampu.
Guru : Ada istilah menendang itu adalah bagaikan pintu surge sudah diatas, maksudnya, sadar keseimbangan kaki hilang satu, makanya harus siap
8) Bp. GS Tabaluyan : pukulan, ambilan baiknya harus kanan dan kiri supaya seimbang.

· Diskusi 3 :
1. - Bp. Dasmal : Bagaimana masa depan Cabang dan PGB Pusat;
- Penurunan jumlah di cabang- cabang
- Dedikasi murid
2. Bp. Suharno :
- Silat untuk Fighting
- Silat untuk seni
- Silat untuk kesehatan
3. Jimmy : mengenai dedikasi , hendaknya ditanyakan pada diri kita sendiri
4. Bp. Prayoga : Mengenai pengembangan, baiknya meminta bimbingan Dewan Organisasi . (beliau juga sebagi sekretaris IPSI di daerahnya)
5. Bp. Darusman : harus ada keberlangsungan cabang
6. Bp. Rahmat : Perlu manajemen
7. Guru :
- Perlunya saling keterkaitan antar kita
- Dana
- Dukungan totalitas
- Sedangkan kondisi sekarang, hanya mengandalkan :daya tarik pelatih,
- Dulu IPSI mendukung
- Pemerintah dulu adalah Pesilat
- Sekarang trend nya : Fitness, Outbond, dst
- Kita harus jujur (Sumpah Kita), cinta kasih,
- Kekurangan PGB adalah tidak memasukkan unsur intelektual

Sekian
km

Komentar